Ini Daftar Reksadana Terbaik pada 2023, Cuan hingga 12,7%

Abdul Malik • 05 Jan 2024
cover

Ilustrasi daftar reksadana terbaik. (Shutterstock)

Indeks reksadana pendapatan tetap tercatat membukukan kinerja terbaik dibandingkan indeks reksadana lainnya di 2023

Bareksa.com - Pasar Saham Indonesia yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kenaikan 6,16% selama tahun 2023 ke level 7.272,8, didukung oleh sejumlah sentimen positif menjelang akhir tahun. Return IHSG di bulan Desember 2023 naik 2,7%. Senada, di periode yang sama, indeks obligasi Indonesia melesat sekitar 8,65%, didukung oleh aliran dana asing yang masuk ke pasar SBN hingga Rp79,8 triliun.

Indeks Pasar Modal

Return Tahun 2023

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

6,16%

Indeks Obligasi Indonesia (ICBI)

8,65%

Indeks Reksadana Saham

-3,65%

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap

3,53%

Indeks Reksadana Pasar Uang

2,49%

Sumber: Tim Analis Bareksa, data per akhir Desember 2023​

Investasi Reksadana di Sini

Menurut Tim Analis Bareksa, meski IHSG sepanjang 2023 naik, namun kinerja indeks reksadana saham kurang bergairah akibat sejumlah faktor. Di antaranya ketidakpastian global seperti tensi geopolitik di Timur Tengah, kabar soal suku bunga Amerika Serikat (AS) yang akan tetap tinggi dalam waktu lebih lama, serta pelemahan ekonomi China. Hal ini membuat aliran dana asing tercatat keluar Rp2,5 triliun dalam setahun terakhir (per 4 Jan 2024) dari pasar saham regular.

Sektor IDX-IC

Return Tahun 2023

Return Tahun 2022

Infrastructures

80,75%

-9,4%

Basic materials

7,51%

-1,5%

Financials

3,07%

-7,3%

Consumers non-cyclical

0,82%

7,9%

Properties & real estate

0,41%

-8%

Consumers cyclical

-3,46%

-5,5%

Transportation & logistic

-3,64%

3,9%

Industrials

-6,86%

13,3%

Energy

-7,84%

100%

Healthcare

-12,07%

10,2%

Technology

-14,07%

-42,6%

Sumber: Tim Analis Bareksa, data per akhir Desember 2023 & 2022

Investasi Saham di Sini

Dari data tersebut, terlihat ada 2 sektor saham yakni infrastruktur dan barang baku (basic materials) yang mencatat kenaikan di atas IHSG. Saham BREN yang baru IPO pada 2023 menjadi penopang terbesar sektor infrastruktur, melesat hingga 666%. Diikuti saham JSMR, ISAT dan PGEO yang masing-masing melesat 63%, 52% dan 26% selama tahun 2023. 

Dari sektor basic materials, saham AMMN yang juga baru IPO di 2023 meroket hingga 273%, diikuti saham BRPT yang melonjak 76%. Menariknya, beberapa saham yang baru IPO seperti BREN dan AMMN bahkan tembus sebagai Top 10 Market Cap (kapitalisasi pasar) IHSG. Hal tersebut tidak lepas dari prospek saham energi terbarukan (EBT) di Indonesia, yang akan digunakan sebagai bahan baku kendaraan listrik. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat pada Oktober 2023, bauran EBT mencapai 12,8% dan akan terus meningkat dengan target hingga 23% di 2025. 

Saham sektor perbankan (finansial) juga mulai bangkit di kuartal IV 2023, dibandingkan tahun 2022 yang justru kinerjanya negatif. Hal ini juga tak luput dari aliran dana asing yang masuk ke IHSG Rp6,5 triliun dalam sebulan terakhir (per 4 Jan 2023). Jika inflow tersebut bisa berlanjut, maka saham sektor perbankan berpotensi melanjutkan kenaikan. Apalagi sektor ini berkontribusi lebih dari 30% terhadap transaksi perdagangan di IHSG. Namun hal tersebut bisa terjadi jika kondisi ekonomi Indonesia terus bertahan baik, risiko global lebih rendah dan Pemilu 2024 berjalan aman dan damai.

Mempertimbangkan sejumlah faktor tersebut, menurut Tim Analis Bareksa, beberapa produk reksadana saham maupun reksadana indeks kinerjanya berhasil mampu melampaui IHSG di 2023, karena mayoritas memiliki saham-saham di sektor tersebut.

Investasi Reksadana di Sini

Daftar Reksadana Saham & Indeks Terbaik pada 2023

No.

Reksadana Saham

Return 1 Tahun (%)

Dana Kelolaan (AUM)

1.

TRIM Kapital Plus

12,7

Rp267 miliar

2.

TRIM Kapital

9,34

Rp445 miliar

3.

Prospera Bijak

8,93

Rp112 miliar

4.

Syailendra Equity Opportunity Fund Kelas A

6,56

Rp317 miliar

5.

TRAM Consumption Plus Kelas A

6,22

Rp222 miliar

6.

BNP Paribas Infrastruktur Plus

5,82

Rp716 miliar

7.

BNP Paribas Ekuitas

5,49

Rp1,05 triliun

8.

Batavia Dana Saham Optimal

5,41

Rp577 miliar

9.

BNP Paribas Pesona

4,15

Rp682 miliar

10.

Batavia Dana Saham

4,08

Rp296 miliar

No.

Reksadana Indeks

Return 1 Thn (%)

Dana Kelolaan (AUM)

1.

Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A

11,3

Rp864 miliar

2.

Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index

8,11

Rp30 miliar

3.

BNP Paribas Sri Kehati

7,83

Rp3,2 triliun

4.

Allianz SRI KEHATI Index Fund

7,4

Rp241 miliar

5.

BRI MSCI Indonesia ESG Screened Kelas A

6,78

Rp121 miliar

Sumber: Tim Analis Bareksa, data Return per 29 Des 2023

Investasi TRIM Kapital di Sini

Investasi Trim Kapital Plus di Sini

Investasi BNP Paribas Ekuitas di Sini

Investasi BNP Paribas Pesona di Sini

Investasi Syailendra MSCI Indonesia Value di Sini

Investasi Trimegah FTSE Indonesia Low di Sini

Investasi BNP Paribas Sri Kehati di Sini

Investasi Allianz Sri Kehati di Sini

Indeks reksadana pendapatan tetap tercatat membukukan kinerja terbaik dibandingkan indeks reksadana lainnya di 2023. Sentimen yang paling mempengaruhi pasar obligasi tahun lalu di antaranya kebijakan suku bunga AS. Hingga sekitar kuartal III 2023, sentimen yang masih mendominasi saat itu ialah suku bunga AS yang diperkirakan akan tetap tinggi untuk waktu lebih lama. 

Namun mendekati akhir kuartal IV 2023, muncul wacana potensi pemangkasan Fed Rate mulai Maret 2024, menyusul beberapa indikator ekonomi Negara Paman Sam yang hampir memenuhi target The Fed. Hal ini mempengaruhi pergerakan pasar obligasi Indonesia yang tercermin dari yield acuan SBN. Tercatat, yield acuan SBN mencapai level tertinggi 2023 pada Oktober di sekitar 7,2% dan mulai kembali melandai hingga akhir tahun di level 6,4%.

Sumber: CNBC Indonesia, data 10Y Yield SBN

Investasi Reksadana di Sini

Mempertimbangkan fluktuasi pasar obligasi tersebut, Tim Analis Bareksa menilai reksadana pendapatan tetap yang berhasil mencetak kinerja terbaik tahun lalu umumnya karena berhasil menjaga pergerakan harganya lebih stabil. Utamanya reksadana yang memiliki portofolio obligasi korporasi dan Obligasi Negara tenor panjang, seperti berikut:  

Daftar Reksadana Pendapatan Tetap Terbaik pada 2023

No.

Reksadana Pendapatan Tetap

Return 1 Tahun (%)

Dana Kelolaan (AUM)

1

Capital Fixed Income Fund

7,7

Rp525 miliar

2

STAR Stable Income Fund

7,05

Rp3,2 triliun

3

Allianz Fixed Income Fund 2

6,75

Rp115 miliar

4

I-Hajj Syariah Fund

6,64

Rp1,6 triliun

5

Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A

6,62

Rp2,8 triliun

Sumber: Tim Analis Bareksa, data Return per 29 Des 2023

Investasi Capital Fixed Income di Sini

Investasi STAR Stable Income Fund di Sini

Investasi Allianz Fixed Income di Sini

Investasi I-Hajj Syariah Fund di Sini

Terakhir, menurut Tim Analis Bareksa, sebagai instrumen diversifikasi, indeks reksadana pasar uang memiliki pergerakan harga paling stabil dibandingkan indeks reksadana lainnya. Bahkan beberapa reksadana pasar uang yang memiliki portofolio di obligasi dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun juga mencatat imbal hasil lebih menarik, seperti berikut:

Daftar Reksadana Pasar Uang Terbaik pada 2023

No.

Reksadana Pasar Uang

Return 1 Tahun (%)

Dana Kelolaan (AUM)

1

Capital Money Market Fund

5,4

Rp697 miliar

2

Shinhan Money Market Fund

5,04

Rp454 miliar

3

Mega Dana Kas

4,9

Rp360 miliar

4

Setiabudi Dana Pasar Uang

4,74

Rp707 miliar

5

STAR Money Market Kelas Utama

4,71

Rp81 miliar

Sumber: Tim Analis Bareksa, data Return per 29 Des 2023

Investasi Capital Money Market di Sini

Investasi Shinhan Money Market Fund di Sini

Investasi Star Money Market di Sini

(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/Christian Halim)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.